PENGARUH
GLOBALISASI PADA MASYARAKAT INDONESIA DI BIDANG SOSIAL BUDAYA
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan
dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia
di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata
“globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan
satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi budaya meningkatkan kontak lintas budaya namun diiringi
dengan berkurangnya keunikan komunitas yang dulunya terisolasi. Globalisasi
juga merubah cara pandang sekolompok manusia maupun individu tentang pola
berperilaku, pola berpakaian, pola kerja, dan lain lain. Hal ini karena
masuknya pengaruh dari luar Indonesia. Sehingga saat ini, mayoritas penduduk
Indonesia mulai ikut-ikutan trend asing.
Dalam era globalisasi sekarang ini,
pengaruh budaya masyarakat lain tidak dapat dihindarkan lagi. Pengaruh tersebut
dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Kontak langsung dapat
terjadi antarmasyarakat atau antarindividu. Proses perubahan dalam kontak
langsung meliputi akulturasi, asimilasi dan difusi.
Kontak tidak langsung dapat terjadi melalui alat-alat
elektronik atau alat komunikasi massa, seperti tv, radio, internet, film,
majalah, dan surat kabar. Akan tetapi, pengaruh dari kontak ini terhadap
perubahan sosial-budaya belum sepenuhnya benar. Misalnya, perubahan pola hidup
akibat pengaruh tv. Jika sebab-sebab perubahan sosial bersumber pada masyarakat
lain, hal ini terjadi karena kebudayaan dari masyarakat lain tersebut telah
memberikan pengaruhnya.
Hubungan yang dilakukan antara dua masyarakat yang berbeda
memiliki kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Jika hubungan
tersebut dilakukan melalui saluran alat-alat komunikasi, ada kemungkinan
pengaruh tersebut hanya datang dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat
pengguna alat-alat komunikasi yang bersangkutan. Jika pengaruh dari masyarakat
tersebut diterima dan tidak melalui cara-cara paksaan, hasilnya dinamakan demonstration
effect. Proses pengadaptasian suatu kebudayaan baru cenderung lebih kuat
dan lebih cepat sehingga budaya tradisional setiap masyarakat mulai
ditinggalkan tidak menutup kemungkinan akan dilupakan.
Berikut merupakan dampak negative dari perubahan sosial
budaya yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat, diantaranya:
1.
Akulturasi
Akulturasi adalah pertemuan unsur-unsur dari berbagai kebudayaan yang
berbeda yang diikuti dengan pencampuran unsur-unsur tersebut
2.
Asimilasi
Asimilasi adalah suatu proses penyesuaian atau peleburan sifat-sifat
asli yang dimiliki oleh suatu masyarakat dengan latar belakang budaya yang
berbeda-beda.
3.
Sikap Meniru
-
Meniru perilaku yang buruk
-
Meniru Idola
-
Cara Berpakaian.
4.
Sekularisme
Sekularisme
adalah suatu system etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan
terlepas dari agama atau supranaturalisme.
5. Gaya
Hidup
-
Individualisme
-
Pragmatism
-
Materialisme
-
Hedonisme
-
Konsumerisme
Banyak sekali pengaruh
buruk akibat Globalisasi yang kita rasakan. Namun tentunya masih ada
pengaruh positif Globalisasi Bidang Sosial Budaya yang dapat kita rasakan atau
mungkin bagi sebagian banyak orang sudah mengalaminya, diantaranya:
1. Meningkatkan
pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir
yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah
maju.
2. Meningkatkan
etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
- Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergesaran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional meenjadi rasional.
Jadi, sebagai bangsa yang besar
harusnya masyarakat Indonesia mampu membatasi diri dari pengaruh-pengaruh
globalisasi yang kian merebak di Indonesia. Paham-paham negatif seperti
individualistis, pragmatisme, materialisme dan hedoisme secara langsung maupun
tidak langsung dapat merubah pola pikir masyarakat Indonesia dan dapat merusak
sosial budaya di Indonesia. Hal tersebut tentunya dapat kita cegah maupun kita
kurangi dampaknya dengan cara membatasi diri dari pengaruh-pengaruh globalisasi
yang akan ataupun yang telah terjadi. Kita seharusnya dapat mempertahankan
sosial budaya yang ada di Indonesia, agar kita bisa menjadi bangsa yang mandiri
dan bangsa yang bisa berdiri dikaki sendiri.
Sumber
:
Nama : Virgiawan Ratresianto
Kelas : 1MA04
NPM : 17815051
Tidak ada komentar:
Posting Komentar